panelarrow

Minggu, 23 Maret 2014

Hipoksia

Kegiatan di alam bebas termasuk kegiatan yang mempunyai resiko yang sangat tinggi. Perlu kemampuan khusus agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Salah satu resiko yang mungkin bisa dialami adalah Hipoksia. 

Apakah yang dimaksud dengan hipoksia?  


sumber gambar: http://www.yousaytoo.com

A.  Pengertian Hipoksia

Hipoksia merupakan keadaan dimana terjadi difisiensi oksigen, yang mengakibatkan kerusakan sel akibat penurunan respirasi oksidatif aerob sel. Hipoksia merupakan penyebab penting dan umum dari cedera dan kematian sel. Tergantung pada beratnya hipoksia, sel dapat mengalami adaptasi, cedera atau kematian.

B. Penyebab Hipoksia

Hipoksia bisa disebabkan oleh perpindahan dari dataran rendah ke dataran tinggi. Udara dataran tinggi tidak banyak mengandung oksigen sehingga orang yang terbiasa hidup di dataran rendah bisa mengalami hipoksia.

Kekurangan oksigen juga bisa disebabkan oleh suatu penyakit. Kondisi ini dikenal dengan nama iskemik hipoksia. Penyakit yang menjadi biang keladi iskemik hipoksia ini beragam jenisnya. Misalnya karena diabetes, kolesterol tinggi, ataupun penyakit yang berhubungan dengan jantung.

Akibatnya penyakit tersebut membuat tubuh merasa kekurangan pasokan oksigen meski sebenarnya jumlah oksigen yang dihirup dari udara sama banyaknya seperti orang lain. Tubuh selalu merasa kekurangan oksigen. Padahal jumlah oksigen yang dihirup sama banyaknya dengan orang normal.

Ini karena penyakit-penyakit tersebut berpotensi membuat sumbatan pada pembuluh dimana darah dan oksigen mengalir. Jika aliran darah terhalang, otomatis pasokan oksigen di dalam berkurang.

Bahkan, iskemik hipoksia ini bisa menimbulkan penyakit lain yang tidak kalah serius. Mulai dari jaringan kulit hingga jaringan otak pun bisa terkena efeknya. Sel-sel tubuh yang kekurangan oksigen akan melemah, bahkan bisa saja sampai mati. Bukan tidak mungkin pula jika kondisi kekurangan oksigen ini dibiarkan bisa mengakibatkan kematian. Itu disebabkan karena oksigen sudah tidak bisa mengalir lagi ke jaringan tubuh. Kondisi tersebut disebut anoksia. Kondisi ini sudah lebih sulit untuk ditangani lagi.

C. Jenis-jenis hipoksia

Berdasarkan penyebabnya hipoksia dibagi menjadi 4 kelompok, yakni : hipoksia hipoksik, hipoksia anemic, hipoksia stagnan dan hipoksia histotokik.

       1. Hipoksia Hipoksik

      Hipoksia hipoksik,  adalah keadaan hipoksia yang disebabkan karena kurangnya oksigen yang masuk paru-paru. Sehingga oksigen tidak dapat mencapai darah, dan gagal untuk masuk dalam sirkulasi darah.Kegagalan ini bisa disebabkan adanya sumbatan / obstruksi di saluran pernapasan, baik oleh sebab alamiah atau oleh trauma / kekerasan yang bersifat mekanik, seperti tercekik, penggantungan, tenggelam dan sebagainya.

      2. Hipoksia Anemik

    Hipoksia anemik yakni keadaan hipoksia yang disebabkan karena darah (hemoglobin) tidak dapat mengikat atau membawa oksigen yang cukup untuk metabolisme seluler. Seperti, pada keracunan karbon monoksida (CO), karena afinitas CO terhadap hemoglobin jauh lebih tinggi dibandingkan afinitas oksigen dengan hemoglobin.

      3. Hipoksia Stagnan

     Hipoksia stagnan adalah keadaan hipoksia yang disebabkan karena darah (hemoglobin) tidak mampu membawaoksigen ke jaringan oleh karena kegagalan sirkulasi, seperti pada heart failure atau embolisme, baik emboli udara vena maupun emboli lemak.


      4. Hipoksia Histotokik

      Hipoksia histokik ialah keadaan hipoksia yang disebabkan karena jaringan yang tidak mampu menyerap oksigen, salah satu contohnya pada keracunan sianida. Sinida dalam tubuh akan menginaktifkan beberapa enzim oksidatif seluruh jaringan secara radikal, terutama sitokrom oksidase dengan mengikat bagian ferric heme group dari oksigen yang dibawa darah

D. Tanda dan Gejala Hipoksia

     Gejala Hipoksia dapat berbeda dari orang ke orang dan dapat bergantung pada banyak faktor di antaranya adalah tingkat keparahan kondisi dan menyebabkan hipoksia. Kadang-kadang bahkan sulit untuk mengenali gejala-gejalanya. Gejala yang biasa dialami jika seseorang mengalami hipoksia adalah lemas, pusing, lunglai, kepala serasa berputar, perut terasa tidak nyaman.

        Efek dari kekurangan oksigen dapat berkisar dari halus ke mematikan, terutama dalam situasi di mana penilaian suara, penalaran dan koordinasi fisik yang diperlukan. Kesadaran ini sangat penting di antara beberapa profesional seperti penerbang. Seringkali, orang yang terkena mungkin tidak akan menunjukkan gejala hipoksia. Jika defisiensi oksigen meningkat maka  gejala dan risiko juga meningkat.

E. Cara Menanggulangi Hipoksia

     1.   Pemberian Oksigen
   Untuk menatalaksana hipoksia jaringan harus dulu memperbaiki hipoksemia arteri (pada kelainan kardiopulmonal ; emboli paru, pneumonia, asma), atau kelainan dalam transport (anemia, low cardiac output) dan berbagai penyakit penyerta lain.

Tujuannya untuk mendapatkan oksigenasi yang adekuat sekalian meminimalkan kerja kardiopulmonal. Oksigen merupakan obat bila sesuai dosis,juga mempunnyai efek samping. Namun bila diberikan dengan benar akan dapat membantu life saving.

     2.    Terapi Hiperbarik

Oksigen hiperbarik (HBO2) secara signifikan meningkatkan kekuatan difusi oksigen, sehingga meningkatkan ketersediaan oksigen ke jaringan. Hal ini membantu untuk memperbaiki efek negatif dari hipoksia dan mengembalikan oksigenasi jaringan normal.

     3.   Pemberian  Obat-obat Menunjang

       Sebenarnya, untuk mengatasi masalah kekurangan oksigen ini cukup mudah. Cukup dengan memberi oksigen kepada penderita.

      Masalahnya, tidak semudah itu masalah kekurangan oksigen bisa diatasi. Jika kekurangan oksigen disebabkan oleh penyakit, maka pemberian oksigen hanyalah bersifat pertolongan sementara.

     Penanganan untuk iskemik hipoksia didasari dari penyakit yang menyebabkan kondisi tersebut. Misalnya jika kekurangan oksigen disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah, maka penanganan yang utama bisa dengan memberi stent pada pembuluh darah. Sehingga aliran darah lebih lancar dalam mengalirkan oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Selain itu bisa juga diberikan obat-obatan penunjang sesuai dengan kondisi pasien.

        Mengingat hipoksia adalah salah satu resiko yang termasuk kategori mematikan, maka perlu dipahami dahulu segala sesuatu tentang hipoksia agar pada saat kita berpetualang di alam bebas resiko tersebut bisa di atasi dengan baik. 

0 komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijak. Segala jenis komentar yang provokatif, menyinggung SARA dan berbau pornografi akan dihapus tanpa konfirmasi oleh admin. Terima kasih.

Copyright © PALAFI UNNES (Pecinta Alam Fisika) | Powered by Blogger
Design by AnarielDesign | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com