panelarrow

Sabtu, 29 Maret 2014

DIKSAR CA PALAFI Angkatan VII

Pada tanggal 9 Maret 2014 PALAFI (Pecinta Alam Fisika) mengadakan Diksar Ruang yang merupakan serangkaian kegiatan PAB(Penerimaan Anggota Baru) dengan 17 peserta. Dalam diksar ruang, Panitia menyajikan Materi PPGD, Materi Tali-temali, Materi SAR, Materi Bivak dan lain sebagainnya. Dengan penuh semangat para peserta antusias dengan materi yang disajikan oleh Panitia setelah dinyatakan lulus Pradiklatsar oleh pengurus yang sebelumnya  berjumlah 23 peserta. 

Materi yang disajikan sangat bermanfaat sekali untuk peserta, karena materi tersebut akan diterapkan oleh peserta diksar ruang di Diksar Lapangan pada tanggal 14-16 Maret 2014. Jadi, peserta dituntut untuk menguasai semua materi yang sudah disajikan oleh Panitia, karena sangat bermanfaat sekali saat berada dilapangan. Diksar ruang dimualai dari pagi hingga sore hari, dibuka dengan semangat dan ditutup dengan semangat pula.

5 Hari kemudian, tanggal 14 Maret 2014- 16 Maret 2014 ke-17 peserta diksar ruang  akhirnya mengikuti Diksar Lapangan yang diadakan di sekitar Promasan, Ungaran. Sekitar Pukul 17.00 WIB 17 Peserta dan 19 Panitia Berangkat dari parkir atas FMIPA UNNES dengan menggunakan truk menuju ke SDN Sidomukti 02 tujuan melalui jalur Bandungan. Sekitar Pukul 18:15 WIB akhirnya Peserta dan Panitia sampai di SDN Sidomukti 02 , tidak lupa sholat Magrib di Mushola setempat. Selesai Menjalankan Sholat Magrib, Perjalanan dilanjutkan menuju ke Mawar. Kira-kira Hampir pukul delapan malam peserta sampai ke Mawar. Setelah Sholat Isya' dan makan bersama, peserta dilepas oleh Panitia dan melanjutkan perjalanan sendiri sampai ke Helipad, disini peserta dituntut untuk bisa mengatur waktu perjalanan, pembagian posisi dalam pendakian (pembagian leader, sweeper, p3k, dll), dan pukul 23:03 WIB peserta sampai di Helipad. Setelah beristirahat sebentar, Pembuatan Bivak oleh Peserta dilakukan, disini Peserta dituntut untuk siap pada kondisi hanya memiliki Jas Hujan/ponco dalam posisi terdesak dan harus bisa membangun tempat peristirahatan dengan cepat dan layak, serta nyaman dan terhindar dari binatang yang tidak diinginkan . Dengan membagi menjadi beberapa kelompok, akhirnya 5 Bivak berdiri, saatnya peserta istirahat.

Bulan bundar menghias malam menjelang pagi yang dingin. Peserta bangun untuk menjernihkan fikiran, bercerita tentang langkah-langkah yang baru saja mereka tapaki dan asing itu. Menjalani detik detik dingin bersama Tujuh-Belas rekan yang akan menjadi keluarga BARU bagi mereka. Tak terasa, detik dingin itu menghangat. Matahari mulai membakar semangat para peserta Diksar Lapangan , Subuh yang baru saja mereka lewati, subuh yang mungkin tidak akan dilupakan oleh para hati itu.

Pagi bersama daun teh, membentang . Dengan semangat, Pos Wide Game dengan rahasia didalamnya menyambut para peserta. Dengan bekal makan secukupnya, Peserta penuh semangat melewati Pos-Pos yang akan mereka tuju. Tersesat, Berjalan Bolak-balik, Kompas tak kenal lelah membantu mereka dalam menentukan posisi, Otak, hati, ketelitian, kerjasama, kekompakan memang harus
mereka lewati dan rasakan disini. Tujuan agar Peserta Terampil dalam menentukan posisi, mantap dalam memilih, mengingat dalam waktu genting dan dapat bekerjasama dalam melakukan suatu hal.Dimulai dari pukul 07:00 WIB hingga 11:00 WIB. Semua Peserta akhirnya dapat menyelesaikan Pos penuh kejutan itu.

Setelah Terik yang amat terik, Rakaat mulai terpenuhi, Persiapan Simulasi SAR sudah siap. Panitia telah menempatkan diri di koordinat dan radius yang telah disiapkan. Terdengar kabar bahwa ada 3 korban, 2 Lelaki dan 1 Wanita. Tim SRU dari Peserta sudah siap dalam pencarian. Tapi, FATAL. Tim SRU yang dibentuk Peserta kocar-kacir. Kompasman terlalu jauh membaca kompas dan Tim SRU kembali keposisi semula dan mencoba dari awal kembali. Hingga beberapa Jam kemudian menemukan Korban, lalu menemukan korban lagi, dan menemukan korban lagi. Ciri-ciri yang tertera dalam dokumentasi ternyata tidak benar, wanita dalam ciri-ciri tidak sesuai dengan yang sudah ditemukan. Tim SRU kocar-kacir. OSC berada entah dimana dan SMC belum juga mendapatkan Laporan Penemuan Korban. Hingga akhirnya Penelusuran yang entah dengan tehnik sisir atau apa itu membuahkan hasil, Korban Wanita yang sebearnya ditemukan. Tim SRU berhasil menemukan 3 korban dengan 1 tambahan korban tidak dikenal dengan keluhan penyakit yang lumayan parah tapi Tim SRU gagal dalam mengkoordinasi Tim-nya sendiri. Dengan tujuan bahwa Peserta siap dengan ilmu PPGD, ilmu bidik, kepemimpinan, kerjasama, koordinasi, managemen waktu dalam Simulasi SAR ini, ternyata Peserta harus lebih banyak belajar ilmu- ilmu yang dipergunakan dalam SAR seperti yang tersebut diatas.


Sore berubah menjadi malam, Lorong berpintu menyambut para peserta. Dengan 2 lilin dan 1 korek api, 17 Peserta memasuki lorong itu, mengambil tanda pecinta alam. Dengan tujuan Menumbuhkan keberanian, kerjasama, managemen waktu dalam memanfaatkan lilin yang hanya 2 batang untuk 17 orang. Dua per-dua, hingga akhirnya semua tanda pecinta alam itu berada ditangan masing-masing peserta. tapi, waktu molor sampai 30 menit. Tanda Pecinta Alam itu, hangus oleh 30 menit yang terbuang.

Malam berganti setengahnya lagi, memantapkan peserta untuk kelulusan diksar. hingga 17 tanda pecinta alam kembali ke tangan peserta, bulan bundar menemani lagi, peserta tidak siap untuk esok paginya, kertas berjejer berisi nasi dan lauk seadanya, SARAPAN BERSAMA PANITIA + PESERTA. Akhirnya, 17 Peserta lolos dalam diksar Lapangan CA PALAFI Angkatan VII. tekad, kerjakeras, kemauan dan akirnya tercetak gambar senyum para Calon Penerus PALAFI.



Yang tak terlupakan oleh CA PALAFI Angkatan VII adalah berjalan dari promasan, ungaran hingga ke Kampus UNNES BERSAMA dan berhasil dengan rasa haru dan bangga, serta kehausan.Semoga, kekompakan ke-17 CA PALAFI Angkatan VII terjalin dengan baik dan dapat menjadi anggota palafi yang rendah hati serta pemberani, kelak.








Cara Memilih Barang dan Perlengkapan


Dalam memilih barang yang akan dibawa pergi mendaki atau kegiatan alam bebas selalu cari alat/perlengkapan yang berfungsi ganda, tujuannya apalagi kalau bukan untuk meringankan berat beban yang harus anda bawa.
contoh : Aluminium foil


bisa untuk pengganti piring, bisa untuk membungkus sisa nasi untuk dimakan nanti dan yang penting bisa dilipat hingga tidak memakan tempat di carrier.

Matras ; Sebisa mungkin matras disimpan didalam carrier jika akan pergi kelokasi yang hutannya lebat, atau jika akan membuka jalur pendakian baru. Banyak rekan pendaki yang lebih senang mengikatkan matras diluar, memang kelihatannya bagus tetapi jika sudah berada di jalur pendakian, baru terasa bahwa metode ini mengakibatkan matras sering nyangkut ke batang pohon dan semak tinggi, lagipula pada saat akan digunakan matrasnya sudah kotor.

Kantung Plastik ; Selalu siapkan kantung plastik didalam carreir anda, karena akan berguna sekali nanti misalnya untuk tempat sampah yang harus anda bawa turun, baju basah dan lain sebagainya. Gunakan selalu kantung plastik untuk mengorganisir barang barang didalam carrier anda (dapat dikelompokkan masing-masing pakaian, makanan dan item lainnya), ini untuk mempermudah jika sewaktu-waktu anda ingin memilih pakaian, makanan dsb.



Menyimpan Pakaian ;
Jika anda meragukan carrier yang anda gunakan kedap air atau tidak, selalu bungkus pakaian anda didalam kantung plastik [dry-zax], gunanya agar pakaian tidak basah dan lembab. Sebaiknya pakaian kotor dipisahkan dalam kantung tersendiri dan tidak dicampur dengan pakaian bersih.

Menyimpan Makanan ;
Pada gunung-gunung tertentu (misalnya Rinjani) usahakan makanan dibungkus dengan plastik dan ditutup rapat kemudian dimasukkan kedalam keril, karena monyet-monyet didekat puncak / base camp terakhir suka membongkar isi tenda untuk mencari makanan.

Menyimpan Korek Api Batangan ;
Simpan korek api batangan anda didalam bekas tempat film (photo), agar korek api anda selalu kering.


Packing Barang / Menyusun Barang Di Carrier ;
Selalu simpan barang yang paling berat diposisi atas, gunanya agar pada saat carrier digunakan, beban terberat berada dipundak anda dan bukan di pinggang anda hingga memudahkan kaki melangkah.

Perlengkapan Pribadi Alam Bebas
Outdoor activity atau kegiatan alam bebas merupakan kegiatan yang penuh resiko dan memerlukan perhitungan yang cermat. Jika salah-salah maka bukan mustahil musibah akan mengancam setiap saat. Sebagai contoh, sebuah referensi pernah mencatat bahwa salah satu kegiatan alam bebas yaitu rock climbing [panjat tebing] merupakan jenis olahraga yang resiko kematiannya merupakan peringkat ke-2 setelah olahraga balap mobil formula-1.

Tentu saja resiko tersebut terjadi apabila safety-procedure tidak menjadi perhatian yang serius, tetapi apabila safety-procedure diperhatikan dan sering berlatih, maka resiko tersebut dapat ditekan sampai titik paling aman.

Perjalanan alam bebas pasti akan bersentuhan dengan cuaca, situasi medan dan waktu yang kadang tidak bersahabat, baik malam atau siang hari, oleh karena itu perlu dipersiapkan perlengkapan yang memadai.

Salah satu “perisai diri” ketika melakukan aktivitas alam bebas adalah perlengkapan diri pribadi. Berikut digambarkan beberapa perlengkapan pribadi standard.

1. Tutup kepala/topi
Untuk melindungi diri dari cuaca panas atau dingin perlu penutup kepala. Dalam keadaan panas atau hujan, maka tutup kepala yang baik adalah yang juga dapat melindungi kepala dan wajah sekaligus. Untuk ini pilihan terbaik adalah topi rimba atau topi yang punya pelindung keliling. Topi pet atau topi softball tidak direkomendasikan.
Pada cuaca dingin malam hari atau di daerah tinggi, maka penutup kepala yang baik adlah yang dapat memberikan rasa hangat. Pilihannya adalah balaklava atau biasa disebut kupluk.


2. Syal-slayer
Slayer atau syal bukan hanya digunakan sebagai identitas organisasi, tetapi sebetulnya mempunyai fungsi lainnya. Syal/slayer dapat digunakan untuk menghangatkan leher ketika cuaca dingin, dapat juga digunakan sebagai saringan air ketika survival. Syal/slayer juga sangat berguna ketika dalam keadaan darurat, baik digunakan untuk perban darurat atau sebagai alat peraga darurat. Oleh karenanya disarankan menggunakan syal/slayer yang berwarna mecolok dan terbuat dari bahan yang kuat serta dapat menyerap air namun cepat kering.



3. Baju
Kebutuhan ini multak, tidak bisa beraktivitas tanpa baju [bayangkan kalau tanpa ini, maka kulit akan terbakar matahari]. Baju yang baik adalah dari bahan yang dapat menyerap keringat, tidak disarankan menggunakan baju dari bahan nilon karena panas dan tidak dapat meyerap keringat. Baju dengan bahan demikian biasanya adalah planel atau paling tidak kaos dari bahan katun.
Pilihan warna untuk aktivitas lapangan seperti halnya juga slayer/syal adalah yang mencolok agar bia terjadi keadaan darurat [misalnya hilang] dapat dengan mudah diidentifikasi dan dikenali.
Dalam beraktivitas di alam bebas jangan pernah melupakan baju salin/ganti, hal ini karena aktivitas lapangan akan sangat banyak mengeluarkan energi yang membuat badan kita berkeringat. Bawalah baju salain 2 atau 3 buah.



4. Celana
Celana lapang yang baik adalah yang memnuhi syarat ringan, mudah kering dan dapat menyerap keringat. Pemakaian bahan jeans sangat tidak direkomendasikan karena berat dan susah kering dan membuat lecet. Celana yang baik adalah kain dengan tenunan ripstop [bila berlubang kecil tidak merembet atau robek memanjang]. Bila aktivitas dilakukan di daerah pantai atau perairan juga baik bila menggunakan bahan dari parasut tipis.
Selain celana panjang, jangan lupa bahwa under-wear juga penting. jangan lupa juga untuk menyediakan serep ganti.


5. Jaket
Salah satu perlengkapan penting dalam alam bebas adalah jaket. Jaket digunakan untuk melindungi diri dari dingin bahkan sengatan matahari atau hujan.
Jaket yang baik adalah model larva, yaitu jaket yang panjang sampai ke pangkal paha. Jaket ini juga biasanya dilengkapi dengan penutup kepala [kupluk]. Akan sangat baik bila jaket yang memiliki dua lapisan (double-layer). Lapisan dalam biasanya berbahan penghangat dan menyeyerap keringat seperti wool atau polartex, sedang lapisan luar berfungsi menahan air dan dingin. Kini teknologi tekstil sudah mampu memproduksi Gore-Tex bahan jaket yang nyaman dipakai saat mendaki bahan ini memungkinkan kulit tetap bernafas, tidak gerah mengeluarkan keringat mampu menahan angin (wind breaking) dan resapan air hujan (water proff) sayang, bahan ini masih mahal. Yang paling baik jaket terbuat dari bulu angsa-biasanya digunakan untuk kegiatan pendakian gunung es].



6. Slepping bag
Istirahat adalah kebutuhan pegiat alam bebas setelah aktivitas yang melelahkan seharian. Tempat istirahat yang ideal adah dengan menggunakan slepping bag [kantong tidur]. Slepping bag yang baik juga biasanya terbuat dari dua sisi, yaitu yang dingin, licin dan tahan air satu sisi, dan yang hangat dan tebal disisi lain. Penggunaannya sesuai dengan cuaca saat istirahat.



7. Sepatu
Sepatu yang baik yaitu yang melindungi tapak kaki sampai mata kaki, kulit tebal tidak mudah sobek bila kena duri. keras bagian depannya, untuk melindungi ujung jari kaki apabila terbentur batu. bentuk sol bawahnya dapat menggigit ke segala arah dan cukup kaku, ada lubang ventilasi bersekat halus. Gunakan sepatu yang dapat dikencangkan dan dieratkan pemakaiannya [menggunakan ban atau tali. Dilapangan sepatu tidak boleh longgar karena akan menyebabkan pergesekan kaki dengan sepatu yang berakibat lecet. Penggunaan sepatu juga harus dibarengi dengan kaos kaki. Untuk ini juga sebaiknya disediakan kaos kaki serep bial suatu saat basah.


8. Carrier Bag
Carrier bag atau ransel sebaiknya gunakan yang tidak terlalu besar tetapi juga tidak terlampau kecil, artinya mapu menampung perlengkapan dan peralatan yang dibawa. Sebaiknya jangan menggunakan carrier yang mempunyai banyak kantong dibagian luar karena dalam keadaan tertentu ini akan menghambat pergerakan. Gunakan carrier yang ramping walaupun agak tinggi, ini lebih baik daripada yang gemuk tetapi rendah. Sebelum berangkat harus diperhatikan jahitan-jahitannya, karena kerusakan pada jahitan terutama sabuk sandang akan berakibat sangat fatal.


9. Alat masak, makan dan mandi
Perlengkapan sangat penting lainnya adalah alat masak, makan dan mandi. Bagimanapun juga dalam kondisi lapangan kita sangat perlu untuk menghemat aktu dan bahan masalak. Gunakan alat dari alumunium karena cepat panas, untuk ini nesting menjadi pilihan yang sangat baik, disamping dia ringkas dan serba guna. Juga perlu dipersiapkan alat bantu makan lainnya (sendok, piring, dll) dan pastikan bahan bakar untuk memasak / membuat api seperti lilin, spirtus, parafin, dll.
Jangan lupa juga siapkan phiples minum sebagai bekal perjalanan [saat ini banyak tersedia model dan jenis phipless].
Perlengkapan mandi juga sangat penting karena tidak jarang perjalanan dilakukan berhari-hari dengan tubuh penuh keringat. Bawalah alat mandi seperti sabun yang berkemasan tube agar mudah disimpan dan tidak perlu membuang sampah bungkusan disembarang tempat.




10. Obat-obatan dan Survival Kits
Perlengkapan pribadi lainnya yang sangat penting adalah obat-obatan, apalagi kalau pegiat mempunyai penyakit khusus tertentu seperti asma. Disamping obat-obatan juga setidaknya mempunyai kelengkapan survival kits

Selasa, 25 Maret 2014

Seni Packing

  
Sebelum melakukan kegiatan alam bebas kita biasanya menentukan dahulu peralatan dan perlengkapan yang akan dibawa, jika telah siap semua inilah saatnya mempacking barang-barang tersebut ke dalam carier atau backpack. Packing yang baik menjadikan perjalanan anda nyaman karena ringkas dan tidak menyulitkan.

Prinsip dasar yang mutlak dalam mempacking adalah :
  1. Pada saat back-pack dipakai beban terberat harus jatuh ke pundak, Mengapa beban harus jatuh kepundak, ini disebabkan dalam melakukan perjalanan [misalnya pendakian] kedua kaki kita harus dalam keadaan bebas bergerak, jika salah mempacking barang dan beban terberat jatuh kepinggul akibatnya adalah kaki tidak dapat bebas bergerak dan menjadi cepat lelah karena beban backpack anda menekan pinggul belakang. Ingat : Letakkan barang yang berat pada bagian teratas dan terdekat dengan punggung.
  2. Membagi berat beban secara seimbang antara bagian kanan dan kiri pundak Tujuannya adalah agar tidak menyiksa salah satu bagian pundak dan memudahkan anda menjaga keseimbangan dalam menghadapi jalur berbahaya yang membutuhkan keseimbangan seperti : meniti jembatan dari sebatang pohon, berjalan dibibir jurang, dan keadaan lainnya.


Pertimbangan lainnya adalah sebagai berikut :
  • Kelompokkan barang sesuai kegunaannya lalu tempatkan dalam satu kantung untuk mempermudah pengorganisasiannya. Misal : alat mandi ditaruh dalam satu kantung plastik.
  • Maksimalkan tempat yang ada, misalkan Nesting (Panci Serbaguna) jangan dibiarkan kosong bagian dalamnya saat dimasukkan ke dalam carrier, isikan bahan makanan kedalamnya, misal : beras dan telur.
  • Tempatkan barang yang sering digunakan pada tempat yang mudah dicapai pada saat diperlukan, misalnya: rain coat/jas hujan pada kantong samping carrier.
  • Hindarkan menggantungkan barang-barang diluar carrier, karena barang diluar carrier akan mengganggu perjalanan anda akibat tersangkut-sangkut dan berkesan berantakan, usahakan semuanya dapat dipacking dalam carrier.



Mengenai berat maksimal yang dapat diangkat oleh anda, sebenarnya adalah suatu angka yang relatif, patokan umum idealnya adalah 1/3 dari berat badan anda , tetapi ini kembali lagi ke kemampuan fisik setiap individu, yang terbaik adalah dengan tidak memaksakan diri, lagi pula anda dapat menyiasati pemilihan barang yang akan dibawa dengan selalu memilih barang/alat yang berfungsi ganda dengan bobot yang ringan dan hanya membawa barang yang benar-benar perlu.

Akibat dari susah - susah gampangnya mempacking carier/backpack  tersebut, tidak berlebihan bila kita menyebutkan bahwa packing adalah suatu seni, seni menata dan menempatkan barang perlengkapan kita kedalam suatu backpack, sehingga terpenuhi aspek kemudahan dan kenyamanan dalam perjalanan, serta tentu saja juga terbentuk suatu backpack yang indah, padat, simple serta ergomomis.

Cara Mendapatkan Air

Teknik Mencari Air

Air merupakan kebutuhan pokok manusia. Kebutuhan manusia akan air lebih besar daripada kebutuhan manusia akan makanan. Manusia bisa bertahan hidup kurang lebih sepuluh hari tanpa makanan. Tetapi tanpa air menusia akan sulit bertahan lebih dari tiga hari. Oleh karena itu kebutuhan akan air mutlak didapatkan oleh survivor. Untuk mendapatkan air, survivor harus pandai dalam menganalisis medan disekitarnya, mencari apa saja yang dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan air. Manusia memerlukan air setidaknya seperempat liter sehari untuk minum.

Di daerah hutan tropis, sebenarnya tidak sulit untuk mendapatkan air. Kita bisa mendapatkan air dari sungai, mata air dan selokan kecil, genangan air di cekungan batu, dan sebagainya. Tetapi pertanyaannya apakah air tersebut dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan metabolisme manusia? Maka dari itu perlu pengetahuan dalam mencari air untuk diminum dan dimasak.

Berdasarkan sumbernya, air dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu 
  1. Air langsung berarti air bersih yang dianggap aman untuk diminum saat itu juga. Contoh air yang langsung dapat diminum adalah : air sungai, mata air, air hujan yang telah ditampung, dan lain lain. Air langsung mempunyai ciri fisik yang bersih, jernih, tidak berwarna, dan tidak berbau. Kecuali air yang ditemukan melalui buah atau tumbuh-tumbuhan, seperti buah kelapa.Tetapi air langsung belum tentu juga dapat diminum sekaligus. Karena dikhawatirkan bahwa air itu telah tercemar pupuk kebun penduduk, pestisida, atau bahan kimia lainya. Maka dari itu sebaiknya diteliti dengan seksama terlebih dahulu sebelum meminumnya.
  2. Air tak langsung adalah air yang digolongkan menjadi air yang masih memerlukan proses untuk diminum. Sumbernya terdapat di selokan kecil, genangan air, atau dari tumbuh-tubuhan seperti kantung semar.

Mengetahui sumber air sangat penting, karena kita dapat memprioritaskan air mana yang akan kita simpan di tempat minum untuk diminum dan air mana yang akan kita simpan di tempat air lain untuk mencuci bahan makanan kita.

Misalnya, seorang survivor akan lebih merasa percaya diri apabila meminum air dari mata air daripada meminum air yang ditemukan dari genangan air di bebatuan. Karena dari fisiknya memang air dari mata air memang lebih jernih. Sedangkan air dari genangan belum tentu jernih dan biasanya terdapat sarang serangga yang bertelur di genangan air itu. Maka lebih baik air itu dipakai untuk keperluan lain selain diminum.

Yang tak kalah penting adalah perasaan yakin akan kebersihan air yang akan kita minum. Karena perasaan tidak yakin akan kebersihan air yang kita minum akan memberikan sugesti dan menjadikan gangguan kepada diri kita sendiri.

Berikut adalah sumber air yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan survival :
Air langsung
a) Hujan
Apabila turun hujan ketika sedang ber-survival, maka sebaiknya kesempatan ini dipergunakan sebaik-baiknya untuk menampung air sebanyak-banyaknya. Untuk menampung air hujan, kita dapat memanfaatkan daun yang lebar, bambu, dan sebagainya.

b) Tanaman


Tanaman rambat dan rotan banyak dijumpai di pegunungan dan hutan rimba. Pilihlah tanaman rambat (akar gantung) yang masih segar. Lalu potonglah bagian bawah dari tanaman itu agar air yang terkandung di bagian atas tanaman dapat menetes ke bagian bawah, lalu air yang menetes ditampung di penampungan. Setelah itu baru potong bagian atasnya dengan jarak saru sampai satu setengah meter dari bagian bawahnya. Tanaman rambat ini dapat ditemukan di pohon-pohon besar. Dan satu pohon dapat diambil beberapa tanaman rambat. Sebenarnya air yang didapat dari tanaman rambat ini sedikit, tetapi cukup untuk membasahi tenggorokan.


c) Air sungai dan mata air


Kebanyakan air sungai yang d hutan dapat langsung diminum. Tetapi harap diteliti sebelumnya, apakah di sekitar sungai itu terdapat pembuangan kotoran atau limbah.

d) Air kelapa

Air kelapa merupakan penghapus dahaga yang baik. Air kelapa yang baik adalah kelapa yang masih muda. Biasanya satu buah kelapa berisi air sebanyak hampir satu liter. Usahakan apabila kita meminum air kelapa, harus yang masih baru atau kelapa hasil memetik sendiri. Karena apabila kelapa yang sudah terjatuh biasanya telah tua dan airnya tidak enak dan terkadang bau. Bahkan kemungkinan kelapa yang sudah jatuh adalah bekas makanan bajing, maka disangsikan kebersihannya.

e) Kondensi Tanah


Cara lain dalam medapatkan air adalah dengan memanfaatkan kondensi tanah. Hal ini memanfaatkan uap air tanah dan kemudian ditampung di suatu tempat. Caranya sebagai berikut :
1. Galilah tanah dengan kedalaman kira-kira setengah meter.
2. Gelarlah plastik untuk menutupi lubang tersebut. Dan ujung-ujungnya ditahan, agar plastik tersebut menutup lubang dengan rapat.
3. Beri pemberat di tengah plastik agar plastik agak menjorok ke dalam.
4. Sebelumnya letakan wadah penampung air di tengah –tengah lubang.
5. Biarkan seharian.


Air tidak langsung
Berikut adalah sumber air yang dapat kita manfaatkan tetapi harus kita dibersihkan terlebih dahulu.

Proses Penyaringan air
Penyaringan menggunakan kain tipis sebagi saringan
a) Lubang air
Air yang berada di tempat ini biasanya bercampur dengan lumpur, potongan ranting atau dedaunan. Untuk memanfaatkannya kita perlu membersihkan dedaunan di permukaan air dengan cara dipungut langsung. Setelah itu diendapkan beberapa saat agar air tidak bercampur dengan lumpur. Setelah itu kita dapat melakukan proses penyaringan. Proses ini akan diterangkan lebih lanjut dimuka.

b) Air yang menggenang
Air yang menggenang dapat dimanfaatkan setelah dilakukan proses penyaringan. Air ini biasanya terdapat di saluran selokan yang telah mengering, celah antara batu karang, cekungan tanah/batu, atau tunggul-tunggul pohon yang telah mati.
Berikut adalah cara menyaring air :
1. Dengan kaos berlapis. Lebih baik apabila kaos itu berwarna putih, sehingga apabila kotor dapat terlihat dan dapat dibersihkan terlebih dahulu.
2. Dengan cara melewatkan air ke dalam rongga bambu yang telah dipotong di kedua ujungnya. Di dasar bambu diberi penyaring seperti kerikil, ijuk, rumput kering atau daun kering.

Air keruh juga dapat dimanfaatkan setelah dilakukan proses pengendapan selama dua puluh empat jam di tempat bersih. Apabila air yang telah diendapkan masih telihat atau terasa kotor, maka dapat dilakukan proses penyaringan beberapa kali. Tetapi cara yang paling aman untuk mendapatkan air bersih adalah setelah dibersihkan lalu air dimasak sampai masak.

Cara lain untuk mendapatkan air bersih adalah dengan membersihkan air yang keruh dengan mencampurkan zat-zat pembersih air yang dapat kita dapatkan di toko kimia. Cara itu sebagai berikut :
1. Campurkan tablet Halazone dengan air dan tunggu sepuluh sampai lima belas menit.
2. Campurkan dua hingga tiga tetes Iodine dengan seperempat liter air. Air dapat dimanfaatkan setelah tiga puluh menit.
3. Campurkan beberapa butir garam abu permanganate dengan air secukupnya. Reaksi sterilisasi dapat dilihat kira-kira dalam tiga puluh menit.
4. Campurkan bubuk pembersih (AGS) yang dijual di pasaran dengan air secukupnya.
Teknik Menyaring air yang keruh

Apabila menemukan sumber air tetapi air yang ada terlihat keruh maka teknik sederhana ini sangat membantu dalam mendapatkan air yang jernih. Alat penyaring ini sangat sederhana dan gampang dibuat karna untuk penyaring minimal menggunakan pasir dan batu kerikil, namun akan lebih bagus lagi apabila pada bagian dasar ditambahkan ijuk.

c. air yang terdapat pada akar


Terima kasih kepada :

Minggu, 23 Maret 2014

Kepengurusan tahun 2014



Salam Lestari!

Menindaklanjuti hasil dari Musyawarah Anggota PALAFI tahun 2014 dan beberapa rapat yang dilakukan oleh ketua terpilih 2014 dengan tim formatur 2014, berikut kami sajikan kepengurusan Pecinta Alam Fisika Tahun 2014.

Ketua PALAFI : A. Sofyan Firjon Barlaman
Sekretaris :
  1. Pebri Sri Herlianti
  2. Fita Permata Sari
Bendahara :
  1. Rundiyatun Firmaningsih
  2. Fita Permata Sari
Divisi ALBAS (perubahan dari divisi Mountaineering):
  1. Imastuti
  2. Siti Nur Khotimah
Divisi PSDA :
  1. Ani’atul Addawiyah
  2. Serli Pangestika
  3. Fandi Mustofa
Divisi KSDA :
  1. Ogi Februdhana
  2. Hamidatul Faqqiyah
  3. Eko Prastowo Aji
Divisi Logistik :
  1. Wike Sulistiarmi
  2. Rachma Afifah
Divisi Penelitian :
  1. M.R.A.I. Habibi
  2. Riska Tridiantoro
  3. Miftakhul Arzak
Divisi Kewirausahaan :
  1. Indah Afrari
  2. Septi Oktafiana
Semoga pengurus harian yang terpilih bisa mmengemban amanah yang diberikan dengan baik sehingga dapat membawa PALAFI ke arah yang lebiih baik.

Salam Lestari!

Hipoksia

Kegiatan di alam bebas termasuk kegiatan yang mempunyai resiko yang sangat tinggi. Perlu kemampuan khusus agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Salah satu resiko yang mungkin bisa dialami adalah Hipoksia. 

Apakah yang dimaksud dengan hipoksia?  


sumber gambar: http://www.yousaytoo.com

A.  Pengertian Hipoksia

Hipoksia merupakan keadaan dimana terjadi difisiensi oksigen, yang mengakibatkan kerusakan sel akibat penurunan respirasi oksidatif aerob sel. Hipoksia merupakan penyebab penting dan umum dari cedera dan kematian sel. Tergantung pada beratnya hipoksia, sel dapat mengalami adaptasi, cedera atau kematian.

B. Penyebab Hipoksia

Hipoksia bisa disebabkan oleh perpindahan dari dataran rendah ke dataran tinggi. Udara dataran tinggi tidak banyak mengandung oksigen sehingga orang yang terbiasa hidup di dataran rendah bisa mengalami hipoksia.

Kekurangan oksigen juga bisa disebabkan oleh suatu penyakit. Kondisi ini dikenal dengan nama iskemik hipoksia. Penyakit yang menjadi biang keladi iskemik hipoksia ini beragam jenisnya. Misalnya karena diabetes, kolesterol tinggi, ataupun penyakit yang berhubungan dengan jantung.

Akibatnya penyakit tersebut membuat tubuh merasa kekurangan pasokan oksigen meski sebenarnya jumlah oksigen yang dihirup dari udara sama banyaknya seperti orang lain. Tubuh selalu merasa kekurangan oksigen. Padahal jumlah oksigen yang dihirup sama banyaknya dengan orang normal.

Ini karena penyakit-penyakit tersebut berpotensi membuat sumbatan pada pembuluh dimana darah dan oksigen mengalir. Jika aliran darah terhalang, otomatis pasokan oksigen di dalam berkurang.

Bahkan, iskemik hipoksia ini bisa menimbulkan penyakit lain yang tidak kalah serius. Mulai dari jaringan kulit hingga jaringan otak pun bisa terkena efeknya. Sel-sel tubuh yang kekurangan oksigen akan melemah, bahkan bisa saja sampai mati. Bukan tidak mungkin pula jika kondisi kekurangan oksigen ini dibiarkan bisa mengakibatkan kematian. Itu disebabkan karena oksigen sudah tidak bisa mengalir lagi ke jaringan tubuh. Kondisi tersebut disebut anoksia. Kondisi ini sudah lebih sulit untuk ditangani lagi.

C. Jenis-jenis hipoksia

Berdasarkan penyebabnya hipoksia dibagi menjadi 4 kelompok, yakni : hipoksia hipoksik, hipoksia anemic, hipoksia stagnan dan hipoksia histotokik.

       1. Hipoksia Hipoksik

      Hipoksia hipoksik,  adalah keadaan hipoksia yang disebabkan karena kurangnya oksigen yang masuk paru-paru. Sehingga oksigen tidak dapat mencapai darah, dan gagal untuk masuk dalam sirkulasi darah.Kegagalan ini bisa disebabkan adanya sumbatan / obstruksi di saluran pernapasan, baik oleh sebab alamiah atau oleh trauma / kekerasan yang bersifat mekanik, seperti tercekik, penggantungan, tenggelam dan sebagainya.

      2. Hipoksia Anemik

    Hipoksia anemik yakni keadaan hipoksia yang disebabkan karena darah (hemoglobin) tidak dapat mengikat atau membawa oksigen yang cukup untuk metabolisme seluler. Seperti, pada keracunan karbon monoksida (CO), karena afinitas CO terhadap hemoglobin jauh lebih tinggi dibandingkan afinitas oksigen dengan hemoglobin.

      3. Hipoksia Stagnan

     Hipoksia stagnan adalah keadaan hipoksia yang disebabkan karena darah (hemoglobin) tidak mampu membawaoksigen ke jaringan oleh karena kegagalan sirkulasi, seperti pada heart failure atau embolisme, baik emboli udara vena maupun emboli lemak.


      4. Hipoksia Histotokik

      Hipoksia histokik ialah keadaan hipoksia yang disebabkan karena jaringan yang tidak mampu menyerap oksigen, salah satu contohnya pada keracunan sianida. Sinida dalam tubuh akan menginaktifkan beberapa enzim oksidatif seluruh jaringan secara radikal, terutama sitokrom oksidase dengan mengikat bagian ferric heme group dari oksigen yang dibawa darah

D. Tanda dan Gejala Hipoksia

     Gejala Hipoksia dapat berbeda dari orang ke orang dan dapat bergantung pada banyak faktor di antaranya adalah tingkat keparahan kondisi dan menyebabkan hipoksia. Kadang-kadang bahkan sulit untuk mengenali gejala-gejalanya. Gejala yang biasa dialami jika seseorang mengalami hipoksia adalah lemas, pusing, lunglai, kepala serasa berputar, perut terasa tidak nyaman.

        Efek dari kekurangan oksigen dapat berkisar dari halus ke mematikan, terutama dalam situasi di mana penilaian suara, penalaran dan koordinasi fisik yang diperlukan. Kesadaran ini sangat penting di antara beberapa profesional seperti penerbang. Seringkali, orang yang terkena mungkin tidak akan menunjukkan gejala hipoksia. Jika defisiensi oksigen meningkat maka  gejala dan risiko juga meningkat.

E. Cara Menanggulangi Hipoksia

     1.   Pemberian Oksigen
   Untuk menatalaksana hipoksia jaringan harus dulu memperbaiki hipoksemia arteri (pada kelainan kardiopulmonal ; emboli paru, pneumonia, asma), atau kelainan dalam transport (anemia, low cardiac output) dan berbagai penyakit penyerta lain.

Tujuannya untuk mendapatkan oksigenasi yang adekuat sekalian meminimalkan kerja kardiopulmonal. Oksigen merupakan obat bila sesuai dosis,juga mempunnyai efek samping. Namun bila diberikan dengan benar akan dapat membantu life saving.

     2.    Terapi Hiperbarik

Oksigen hiperbarik (HBO2) secara signifikan meningkatkan kekuatan difusi oksigen, sehingga meningkatkan ketersediaan oksigen ke jaringan. Hal ini membantu untuk memperbaiki efek negatif dari hipoksia dan mengembalikan oksigenasi jaringan normal.

     3.   Pemberian  Obat-obat Menunjang

       Sebenarnya, untuk mengatasi masalah kekurangan oksigen ini cukup mudah. Cukup dengan memberi oksigen kepada penderita.

      Masalahnya, tidak semudah itu masalah kekurangan oksigen bisa diatasi. Jika kekurangan oksigen disebabkan oleh penyakit, maka pemberian oksigen hanyalah bersifat pertolongan sementara.

     Penanganan untuk iskemik hipoksia didasari dari penyakit yang menyebabkan kondisi tersebut. Misalnya jika kekurangan oksigen disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah, maka penanganan yang utama bisa dengan memberi stent pada pembuluh darah. Sehingga aliran darah lebih lancar dalam mengalirkan oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Selain itu bisa juga diberikan obat-obatan penunjang sesuai dengan kondisi pasien.

        Mengingat hipoksia adalah salah satu resiko yang termasuk kategori mematikan, maka perlu dipahami dahulu segala sesuatu tentang hipoksia agar pada saat kita berpetualang di alam bebas resiko tersebut bisa di atasi dengan baik. 

Base Camp

Salam Lestari!
Setelah perjuangan selama kurang lebih 3 tahun terakhir ini, akhirnya pada tahun ke-4 kami mendapat jatah tempat dari fakultas MIPA Universitas Negeri Semarang untuk dijadikan sekretariat dan base camp PALAFI. Perjuangan mendapatkan tempat ini tidak bisa terbilang mudah, karena dirintis sejak 4 tahun yang lalu, tepatnya pada saat kepemimpinan sdr. Tito Prasetyo Rahman. 

Banyak rintangan yang kami lalui, mulai dari proses pengajuan proposal yang tersandung permasalahan administrasi, miskomunikasi dari kami dan birokrasi terkait, sampai pasang surut semangat kami. Namun, pada akhirnya kami cukup bangga dengan mulai dibangunnya base camp kami. Yah, walaupun kecil dan seadanya, tapi tetap ada harapan dari kami agar dengan adanya base camp ini akan menambah semangat kami untuk berkarya demi pelestarian alam di negeri kita tercinta ini. 

Sekali lagi kami ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Tuhan YME dan seluruh pIhak terkait yang berjasa dalam pembangunan base camp Pecinta Alam Fisika ini.

Salam Lestari!

Copyright © PALAFI UNNES (Pecinta Alam Fisika) | Powered by Blogger
Design by AnarielDesign | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com