Navigasi darat adalah bagian dari ilmu
untuk menentukan posisi suatu objek dan arah perjalanan baik pada medan
sebenarnya maupun pada peta. Kemampuan membaca dan memahami peta,
menggunakan alat navigasi untuk menentukan posisi serta menganalisa dan
memberikan asumsi awal terhadap medan yang dilalui merupakan salah satu
dari keahlian dasar yang perlu dimiliki oleh setiap penggiat alam bebas.
Hal
tersebut merupakan bekal awal dalam merencanakan dan melakukan kegiatan
di alam terbuka maupun dalam usaha pencarian atau penyelamatan korban
kecelakaan / tersesat. Berikut beberapa pemahaman dasar yang dapat
digunakan untuk mempelajari dan berlatih lebih lanjut mengenai ilmu
medan, peta dan kompas (IMPK) :
1. Peta
adalah
gambaran unsur – unsur alam dan atau buatan manusia, yang berada di
atas atau bawah permukaan bumi dan digambarkan pada bidang datar dengan
proyeksi tertentu dalam ukuran yang diperkecil yang kebenarannya dapat
dipertanggungjawabkan secara visual maupun matematis.
* Jenis Peta berdasarkan penggunaan
- Peta Dasar : Dibuat untuk membuat peta turunan, perencanaan maupun pengembangan wilayah. Umumnya menggunakan peta topografi
- Peta Tematik : Menyajikan isi dan untuk kepentingan tertentu dengan menggunakan peta dasar untuk meletakan info tematiknya
* Jenis Peta Berdasarkan Isi, seperti :
- Peta Topografi (Topographic Map), menampilkan Menampilkan sebagian unsur buatan manusia dan unsur alam dengan proyeksi tertentu
- Peta Hidrografi, menampilkan informasi kedalaman dan keadaan dasar laut serta info lainnya untuk kepentingan pelayaran
- Peta Geologi, menampilkan informasi keadaan geologis
- Peta Geografi, Menampilkan informasi ikshtisar peta dengan skala kecil dari 1 : 100.000
- Peta Kadaster, menampilkan informasi kepemilikan tanah dan batas nya
- Peta irigasi, menampilkan informasi jaringan irigasi
- Peta Jalan, menampilkaninformasi jaringan jalan
- Peta Kota, menampilkan informasi jaringan transportasi, drainase, saran kota, dll
* Jenis Peta Berdasarkan Skala :
- Peta Skala Besar, dengan skala lebih besar dari 1 : 10.000
- Peta Skala Sedang, dengan skala kecil dari 1 : 10.000, besar dari 1 : 100.000
- Peta Skala Kecil, dengan skala kecil dari 1 : 100.000
2. Kompas
Adalah
alat penunjuk arah, yaitu arah utara magnetis bumi yang disebabkan oleh
sifat kemagnetisannya. Karena sifatini, maka dalam penggunaannya
jauhkan kompas dari pengaruh benda-benda yang terbuat dari baja atau
besi, karena akan menyebabkan penunjukkan yang salah pada jarumnya.
* Kompas Orienteering
1)
Baseplate / Kompas Protactor, ditemukan Kjellstrom bersaudara, terdiri
atas rectangular baseplate (panah warna merah sepanjang axis), lingkaran
kompas (0, hampir di seluruh dunia untuk lingkaran penuh adalah 360° ,
tetapi sebagian belahan eropa menggunakan 400°). Tanda dibagian dasar
rumah kompas (panah dan garis paralel di dalam panah), lanyard untuk
memasang kompas di pinggang, garis skala untuk ukuran jarak peta
sepanjang satu atau lebih ujung dari baseplate, cermin untuk membaca
peta secara detail, lubang berbentuk lingkaran dan segitiga untuk
menandai jalur orienteering diatas peta.
* Kompas Ibujari.
Organisasi orienteering top dari Swedia membuat kompas baru dengan mempertajam baseplate dan membuat lubang untuk memasang kompas tsb di jempol. Kompas ini lalu dipasang di jempol tangan kiri, diletakkan di atas kompas yang juga dipegang dengang tangan kiri pula. Keuntungan dari model ini adalah peta dan kompas selalu di baca dalam satu unit, peta menjadi lebih mudah di baca dan cepat, ditambah satu tangan bebas bergerak. Kekurangan nya adalah sudut yang sangat akurat sesuai dengan sudut kompas sangat sulit diambil.
Organisasi orienteering top dari Swedia membuat kompas baru dengan mempertajam baseplate dan membuat lubang untuk memasang kompas tsb di jempol. Kompas ini lalu dipasang di jempol tangan kiri, diletakkan di atas kompas yang juga dipegang dengang tangan kiri pula. Keuntungan dari model ini adalah peta dan kompas selalu di baca dalam satu unit, peta menjadi lebih mudah di baca dan cepat, ditambah satu tangan bebas bergerak. Kekurangan nya adalah sudut yang sangat akurat sesuai dengan sudut kompas sangat sulit diambil.
* Kompas Bidik
1. Kompas Prismatik
Salah
satu jenis khusus magnetik kompas, maka kompas prismatik memanfaatkan
kapsul kecil yang penuh dengan minyak dan sebuah magnet dial. Kombinasi
ini ditambah dengan penerangan bertenaga baterai komponen yang membantu
untuk menyediakan salah satu yang paling akurat pembacaan kompas jenis
apa pun. Kadang-kadang disebut sebagai optik kompas, yang akurasi
perangkat membantu untuk membuat kompas prismatik ideal untuk berbagai
aplikasi di mana pencahayaan dalam persediaan terbatas. Seperti halnya
dengan semua jenis kompas, maka kompas prismatik memudahkan untuk
mengisolasi arah dari setiap titik di planet ini. Pointer dalam
perangkat akan selaras dengan alam tarik medan magnet bumi, memastikan
bahwa kompas akan memudahkan untuk secara akurat menentukan dasar arah
Sudah lazim bagi kompas magnetis untuk digunakan sebagai bagian dari
keseluruhan proses navigasi.
The
prismatik kompas, karena kualitas yang bercahaya, membuat perangkat
ideal untuk digunakan dalam lingkungan di mana visibilitas agak
terbatas. Bila menavigasi melalui sistem bawah tanah seperti gua, sebuah
kompas prismatik akan menyediakan sarana yang handal membaca arah,
membantu mencegah explorer dari menjadi hilang. Aplikasi dalam profesi
yang bergantung pada survei tanah dan harta benda lain juga sering
memanfaatkan kompas prismatik.
Mungkin salah satu yang paling
umum penggunaan kompas prismatik dengan tugas atau profesi yang
melibatkan sungai atau laut. Kelautan ahli biologi dapat menggunakan
kompas ketika melakukan eksplorasi di bawah air, sehingga mudah untuk
merekam arah ke dan dari titik awal. Para kompas prisma dapat sangat
membantu dalam perairan lebih dalam, di mana ada sangat sedikit di jalan
cahaya.
Secara umum, kompas
prismatik dirancang untuk menangani tugas berat digunakan, dan adalah
baik udara dan kedap air. Banyak model dari kompas prisma dapat dipasang
pada tripod bila sesuai, serta yang dimiliki dan dioperasikan dengan
satu tangan. Dengan baterai yang tahan lama, dimungkinkan untuk
mengandalkan kompas prismatik untuk jangka waktu yang lama sebelum
tuduhan diperlukan.
2. Kompas Lensa ( kompas yang memiliki lensa)
3. Protactor
Busur
derajat atau protaktor terdapat beberapa bentuk derajat yang dapat kita
gunakan yakni lingkaran setengah lingkaran segi empat dari bujur
sangkar, tetapi untuk kepraktisan dan kelengkapannya, protaktor lebih
menjanjikan, karena disamping pembagian arah mata angin dalam derajat
dan mil juga tersedia skala pengukuran panjang dan tali pusat untuk
memperpanjang pengikiran dan pempermudah perhitungan azimuth dan back
azimuth.
4. GPS Receiver
Adalah
bagian dari sistem radio navigasi berbasis satelit yang secara
terus-menerus mentransmisikan informasi dalam bentuk kode, sehingga
memungkinkan kita untuk mengidentifikasikan lokasi / posisi, ketinggian,
kecepatan dan waktu dengan mengukur jarak kita dengan satelit.
5. Sistem Proyeksi peta
Adalah
penggambaran sistematis garis – garis sebagian / seluruh bola bumi di
atas permukaan bidang datar dengan menggambarkan garis paralel dari
lintang dan garis meridian dari bujur.Proyeksi
dapat dianalogikan dengan terminasi berikut : jika 3 orang yang belum
pernah melihat gajah diminta untuk menggambar seekor gajah dari sudut
yang berbeda pada selembar kertas (depan, belakang, samping) tentu akan
menghasilkan gambar yang berbeda - beda.
Demikian
juga dengan peta dan bumi. Interpretasi permukaan bumi yang merupakan
objek berbentuk elipsoid (3 dimensi) kedalam peta (2 dimensi) perlu
menggunakan teknik tertentu agar gambar yang dihasilkan memiliki
distorsi minimum dan mampu memberikan informasi mengenai gambaran
kondisi sebenarnya (berdasarkan skala dan perspektif tertentu).
6. Istilah Dasar
6.1. Sudut
Adalah
besaran selisih derajat yang dibentuk oleh 2 buah garis, dimana yung
satu menuju ke utara magnetis dan yang lain menuju ke sasaran.
1) Sudut Azimuth
Sudut
mendatar yang besarnya dihitung sesuai dengan arah jarum jam dari arah
utara. Azimuth ditujukkan untuk menentukan arah di medan atau di peta,
melakukan pengecekkan arah perjalanan, karena garis yang membentuk sudut
kompas tsb adalah arah lintasan yang menghubungkan titik awal dan akhir
perjalanan kita.
2) Sudut Back Azimuth
Sudut
arah dari suatu garis dilihat menurut arah kebalikkan. Cara menghitung
nya : Jika azimuth lebih dari 180º, maka back azimuth sama dengan
azimuth dikurangi 180º. Jika azimuth yang kita peroleh kurang dari 180º,
maka back azimuthnya sama dengan 180º ditambah azimuth.
6.2. Skala Peta,
jarak antara titik di peta dengan jarak mendatar pada medan sebenarnya.
jarak antara titik di peta dengan jarak mendatar pada medan sebenarnya.
1) Skala Numerik, dinyatakan dengan angka
Contoh : 1:50.000 berarti 1 cm = 50.000 cm atau 1 cm = 500 m atau 2 cm = 1 km
2)
Skala Grafis, dinyatakan dengan unit batang disertai nilai, berguna
ketika terjadi perubahan ukuran peta pada saat penggandaan /info skala
numerik tidak tercantum
6.3. Sistem Koordinat
Adalah
titik yang terbentuk berdasarkan sistem sumbu yaitu dari perpotongan
garis koordinat horizontal / absis dan vertikal / ordinat yang terdapat
dipeta. Koordinat peta berguna untuk menunjukan suatu posisi pada
permukaan bumi di peta. Pada penyebutan, garis mendatar diinformasikan
terlebih dahulu lalu garis tegak. Garis Koordinat ini membagi peta dalam
kotak – kotak (karvak). Sistem Koordinat yang lazim digunakan yaitu :
1) Geografi / gratikul (Geographical Coordinat)
Menyatakan
posisi suatu titik dalam satuan derajat , menit , dan detik dari garis
lintang (Utara dan Selatan) dan bujur (Barat dan Timur)
2) Grid / UTM (Grid Coordinat)
Menyatakan
posisi suatu titik dalam ukuran jarak (meter) dari perpotongan antara
sumbu absis (x) dengan ordinalt(y) pada koordinat grid sebelah selatan
ke utara dan barat ke timur dari titik acuan. Penyebutan dengan
koordinat grid dapat dilakukan dengan 4 Angka, 6 Angka, atau 8 Angka.
6.4. Arah Utara
*
Utara Sebenarnya / Utara Geografi (Truth North / Geographical North, US
/ TN) diberi simbol * , arah utara yang ditunjukan garis bujur
(meridian) dan menuju ke kutub utara bumi atau titik pertemuan garis
bujur bumi.
* Utara peta / Utara
Grid (Grid North, UP / GN) diberi simbol GN, arah utara yang ditunjukan
garis koordinat tegak peta ke arah atas
*
Utara magnetik (Magnetic North, UM) diberi simbol T (anak panah
separuh) , arah utara yang ditunjukan jarum kompas menuju kutub utara
magnetik bumi
6.5. Iktilaf
* Iktilaf Peta / Konvergensi Meredian, merupakan sudut yang dibentuk utara sebenarnya dengan utara peta
* Iktilaf Magnetik / Deklinasi, merupakan sudut yang dibentuk utara sebenarnya dengan utara magnetik
* Iktilaf Utra Peta – Utara Magnetik / Deviasi, merupakan sudut yang dibentuk utara peta dengan utara magnetis
6.6. Variasi Magnetik
yaitu
perbedaan besarikhtilaf magnetik pada waktu yang berlainan. Jika
variasi magnetis ini bertambah maka disebuti Increase dan jika berkurang
maka disebut Decrease.
6.7. Kontur
garis
khayal diatas permukaan bumi yang menghubungkan titik- titik yang
tingginya sama sehingga dapat mengetahui bentuk medan yang sebenarnya
(menunjukan ketinggian, perbedaan ketinggian, kemiringan, proyeksi 3D).
Terdapat istilah penting :
* Interval Kontur, jarak tegak 2 garis kontur yang berdekatan / jaran bidang datar yang berdekatan.
Rumus : Interval kontur atau Ci = 1/2000 x skala peta
Namun rumus ini tidak selamanya dapat digunakan karena garis kontur pada daerah terjal berbeda dengan daerah landai
* Indeks Kontur, garis kontur yang penyajiannya ditonjolkan setiapinterval kontur tertentu untuk memudahkan pembacaan medan.
Rumus : i = 25 / jumlah cm dalam 1 km
i = n log tan a, dengan n (0.01 S + 1)1/2 m
contoh kontur :
6.8. Titik Ketinggian
*
Tinggi Mutlak adalah tinggi yang diukur dari pemukaan laut, merupakan
standarisasi pengukuran. Tinggi mutlak digunakan untuk menentukan tinggi
sebenarnya dari permukaan laut.
* Tinggi Nisbi adalah tinggi yang diukur dari tempat dimana bendaitu berada, biasanya diukur dari permukaan tanah.
*
Titik Triangulasi adalah titik atau tanda yang merupakan pilar /
tonggak yang menyatakan tinggi mut lak suatu tempat dari permukaan laut .
Titik ini digunakan oleh jawatan topografi untuk menentukan tinggi
suatu tempat atau letak suatu tempat dalam pengukuran secara ilmu pasti
pada waktu pembuatan peta.
7. Pengetahuan Peta
*Judul
Peta, bagian yang menyatakan identitas peta. Pada peta BAKOSURTANAL
meliputi Judul Peta (biasanya merupakan nama daerah adminsist ratif,
tempat terkenal dll) , Skala, Nomor Lembar Peta, Nama Lembar dan Edisi /
terbitan. Sistem Penomoran Peta perlu diketahui untuk membantu dalam
mencari peta tertentu.
* Letak
Peta dan Diagram Lokasi Petunjuk Letak Peta, menunjukan nomor dan nama
lembar peta terhadap peta sekelilingnya. Biasanya dalam bentuk matrikini
berukuran 3 x 3.
* Lokasi, menunjukan letak peta pada arah yang lebih luas
* Sistem Referensi, terdiri dari sistem proyeksi, sistem grid, datum horizontal, datum vertikal, satuan tinggi dan selang kontur
* Pembuat dan Penerbit Peta
* informasi Nama dan Nomor Lembar Peta
*Legenda, merupakan petunjuk tanda atau simbol konvensional yang digunakan pada peta disertai warna dan deskribsi
*Keterangan Riwayat Peta
*Petunjuk Pembacaan Koordinat Pembagian Daerah Administrasi
*Skala
* Singkatan / Kesamaan Arti
* Utara Sebenarnya, Utara Grid, Utara Magnetik
8. Orientasi Peta
Adalah
menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya atau menyamakan utara
peta dengan utara sebenarnya. Sebelum Memulai orientasi peta, usahakan
untuk mengenal dulu tanda- tanda medan sekitar yang menyolok dan
posisinya di peta dengan pencocokan bentuk puncakan, sungai, desa dll.
Jadi minimal diketahui secara kasar posisi. Orientasi peta ini berfungsi
untuk meyakinkan perkiraan posisi anda adalah benar.
Langkah-langkah orientasi peta:
1) Usahakan untuk mencari tempat yang berpemandangan terbuka agar dapat melihat tanda- tanda medan yang menyolok.
2)
Siapkan kompas dan peta anda, letakkan pada bidang datar Utarakan peta,
dengan berpatokan pada kompas, sehingga arah peta sesuai dengan arah
medan sebenarnya
3) Cari tanda- tanda medan yang paling menonjol disekitar anda, dan temukan tanda- tanda medan tersebut di peta.
4) Lakukan hal ini untuk beberapa tanda medan
5) Ingat tanda- tanda tersebut, bentuknya dan tempatnya di medan yang sebenarnya. Ingat hal-hal khas dari tanda medan.
9. Cross Bearing Technic
a. Resection
Yaitu menentukan posisi dipeta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali. Langkah-langkah melakukan resection:
1) Lakukan orientasi medan
2) Cari objek / titik yang mudah dikenali pada medan sebenarnya dan pada peta, minimal 2 buah
3) Bidik tanda- tanda medan tersebut dari posisi saat ini (azimuth)
4) Hitung hasil backazimuth, tarik garis lurus dari titik acuan tersebut
5) Lakukan langkah 2 – 4 pada titik acuan lain
6) Perpotongan garis yang ditarik dari back azimuth titik acuan tersebut adalah posisi kita dipeta.
b. Intersection
Yaitu
menentukan posisi suatu titik (benda) pada peta dengan menggunakan 2
atau lebih tanda medan yang dikenali dilapangan dan dipeta. Langkah-
langkah melakukan intersection adalah:
1) Lakukan orientasi medan dan resection untuk memastikan posisi kita di peta.
2) Bidik obyek yang kita amati
3) Pindahkan sudut yang didapat ke dalam peta
4) Bergerak ke posisi lain dan lakukan langkah 1-3
5)
Perpotongan garis perpanjangan dari dua sudut yang didapat adalah
posisi obyek yang dimaksud.
Semakin banyak titik bidik untuk menarik
garis perpotongan, semakin akurat hasil yang didapatkan. Sudut terbaik
antara titik bidik untuk melakukan intersection adalah 900.
10. Metode Pergerakan Sudut Kompas ( Passing Compass / Man to Man)
Yaitu
membuat lintasan berada pada satu garis lurus dengan cara membidikaan
kompas ke depan dan ke belakang pada jarak tertentu.
Langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut:
1)
Tentukan titik awal dan titik akhir perjalanan dan plot pada peta,
tarik garis lurus dan hitung sudut yang menjadi arah perjalanan /
azimuth dan back azimuth nya.
2) Perhatikan tanda medan yang menyolok pada titik awal perjalanan. Perhatikan tanda medan lain pada lintasan yang dilalui.
3) Bidikkan kompas seusai dengan azimuth, dan tentukan tanda medan lain di ujung lintasan / titik bidik sebagai penunjuk.
4)
Pergi ke tanda medan di tersebut, dan bidik kembali ke titik awal tadi.
Jika arah perjalanan benar maka sudut ini akan sama dengan back
azimuth.
5)
Sering terjadi tidak ada benda / tanda medan tertentu yang dapat
dijadikan sebagai sasaran. Untuk itu dapat dibantu oleh seorang rekan
sebagai tanda (Man to Man).
11. Interpretasi dan Analisa Peta Topografi
Sebelum
melakukan perjalanan untuk memahami kondisi medan sebenarnya
berdasarkan informasi pada peta sehingga dapat digunakan sebagai asumsi
awal dalam penyusunan rencana perjalanan.
Interpretasi dan analisa peta
ini dapat dilakukan dari :
a. Informasi dasar peta,
seperti
judul peta, tahun peta itu dibuat, legenda peta, lokasi daerah dan
titik ekstrim seperti perkampungan (nama daerah, nama jalan, nama
sungai, nama gunung dan bentukan alam lain), perpotongan sungai, jalan,
ketinggian suatu titik, kerapatan kontur berdasarkan pemahaman tentang
sifat kontur yang dapat digunakan untuk memperkirakan jarak dan waktu
tempuh, karakter medan / kemiringan (terjal / landai), vegetasi, dll.
b. Tanda Medan
Melakukan
analisa bentuk kontur yang tergambar pada peta untuk mendapatkan
gambaran medan sebenarnya. Mengenali tanda medan ini dapat dilakukan
berdasarkan sifat garis kontur yaitu :
1)
Perbedaan tinggi antara 2 kontur adalah setengah dari angka ribuan pada
skala yang dinyatakan dalam satuan meter (biasanya tertera pada setiap
peta topografi)
2) kontur yang rendah selalu mengelilingi kontur yang lebih tinggi, kecuali untuk kawah
3) antar kontur tidak akan saling berpotongan, kecuali berhimpit pada lembah yang sangat curam dimana terdapat air terjun
4)
kontur yang bebentuk seperti huruf V dari pusat kontur merupakan
punggungan dan yang berbentuk seperti huruf V terbalik dari pusat kontur
adalah lembahan.
5) Kontur terputus-putus menyatakan ketinggian setengah atau lebih dari perbedaan tinggi antara 2 buah kontur berurut.
6) Makin rapat kontur, menunjukkan daerah yang makin terjal/curam.
7) Saddle adalah daerah rendah dan sempit diantara dua ketinggian
8) Pass adalah celah memanjang yang membelah suatu ketinggian
9)
Bentukan sungai dapat terlihat dipeta sebagai garis yang memotong
rangkaian tingkat kontur, biasanya terdapat pada lembahan dan namanya
tertera mengikuti alur sungai.
Dalam kondisi sebenarnya, sering kali teknik cross bearing tidak selalu dapat dilakukan seperti karena faktor cuaca atau tidak terlihatnya titik ekstrim yang dapat dijadikan acuan. Salah satu hal yang dapat dilakukan dalam kondisi seperti ini adalah dengan melakukan analisa dan interpretasi peta untuk kemudian dapat dibandingkan hasilnya dengan medan sekitar, serta merunutnya dari titik awal perjalanan.
Oleh karena itu, biasakan untuk mempelajari, menandai dan melakukan sebanyak mungkin analisa medan selama perjalanan serta melakukan cross check perkiraan awal tadi dengan fakta yang didapatkan dilapangan. Semakin banyak kita mengetahui tanda – tanda medan yang dilalui, semakin memahami pula kita tentang sifat dan tingkat kesulitan medan tersebut yang akan sangat berguna selama melakukan perjalanan dan dalam situasi darurat.
Namun, Navigasi darat merupakan ilmu praktis, yang hanya dapat terasah jika dipraktekkan langsung pada kondisi sebenarnya. Pemahaman mengenai teori dan konsep hanyalah membantu untuk memahami ilmu navigasi, bukan menjamin kemampuan navigasi darat seseorang.
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak. Segala jenis komentar yang provokatif, menyinggung SARA dan berbau pornografi akan dihapus tanpa konfirmasi oleh admin. Terima kasih.